Satgas Ops Paro 2023 gabungan kebetulan sedang menjalankan operasi pada hari Selasa (30/5/2023). Operasi itu dilakukan di Nduga Kompleks, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam rilis yang diterima Rabu, 31 Mei 2023 disampaikan bahwa tiga di antara enam korban di lokasi tersebut meninggal dunia. Tiga lainnya mengalami luka-luka. Satgas Tricakti, 2 dan Satgas Chandrasa, 5 personil.
Di lokasi lain di Helipad Lanud YKU Timika, Kel. Kwamki Narama, Distrik Mimika baru, Kab. Mimika, dilangsungkan evakuasi sebanyak 4 orang korban. Dari empat orang korban tersebut dua dinyatakan gugur dan dua lainnya luka-luka. Korban luka-luka dibawa menuju RSUD Kabupaten Mimika.
Tiga korban yang meninggal itu di antaranya, (1). Letda Inf Afriadi (Sat 81)/MD, meninggal dunia akibat luka tembak pinggang tembus perut. (2). Praka Muh Sugeng (Den Bravo)/MD, meninggal dunia akibat luka tembak kepala. (3). Sertu Marlin (Grup 1)/MD meninggal dunia dan belum dievakuasi.
Sebelumnya tercatat juga jatuh empat korban yang kesemuanya gugur di tengah misi penyelamatan pilot pesawat Susi Air Susi Air Philips Max Mehrtens (37) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Keempatnya dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna Kostrad).
Pertarungan Intelijen di Papua
Menurut penulis, sebenarnya Intelijen NZ (Selandia Baru) dan Australia sudah paham dengan kondisi di Papua, juga mampu memonitor KKB di Papua yang kini oleh Indonesia disebut sebagai teroris. Kemampuan intelijen kedua negara itu sangat tinggi teknologi akurasinya, karena mereka tergabung dalam organisasi intelijen Lima Mata (Five Eyes) bersama AS, Inggris dan Canada.
Pada 25 September 2019, penulis menulis di website pribadi Ramalan Intelijen tentang organisasi Lima Mata yang dibocorkan oleh Snowden ex anggota NSA dan CIA. Informasi intelijen. Penyadapan lain juga menggunakan sarana pesawat tanpa awak (drones).
Angkatan Darat Australia saat ini mengoperasikan RQ-7B Shadow yang membawa serangkaian kamera beresolusi tinggi di atas pasukan patroli untuk memberikan informasi terperinci tentang aktivitas di lapangan.
Drones ini memiliki endurance sekitar delapan jam, dan pasukan darat dapat menerima rekaman dan data secara real-time dengan menggunakan terminal darat. Drones diluncurkan dengan rel dan memiliki lebar sayap 16', berat kotor 208 kilogram, dan ditenagai oleh mesin putar 29 kilowatt.
Organisasi Mata-mata Five Eyes