"aku hanya ingin menatap gamangmu dan mengusir derai-derai rindu dan membunuh mereka."
"tak perlu mas, rindu ini tak akan pernah bisa mati. jangan kau bunuh mereka."
"tapi mereka menyiksamu, nona. ijinkan aku sekedar menggenggam hatimu agar mereka tak berlarian pada hati yang sudah mati."
"hatinya tak pernah mati mas, dia pingsan ditampar kebebasan. dia tak sadar, ada sesuatu yang indah yang menantinya. dia terlalu sibuk dengan kebebasannya."
"kamu tersesat, nona manis. langkahmu mulai terseret berat. kamu terlalu banyak mendengar suara-suara sumbang. aku ingin mengantarmu pulang."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!