Mohon tunggu...
Pratiwi Herdianti Putri
Pratiwi Herdianti Putri Mohon Tunggu... -

kamu bukan lagi bintang utara atau pun mercusuar buat pelaut macam saya, tapi kamu pantai, tempat saya pulang :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Percakapan tentang Luka

22 Maret 2012   03:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"aku memang perajut kata-kata mas, dari potongan kain perca darinya. aku terima kain percamu, tapi akan kusimpan. aku masih belum bisa merajut milikmu, mas."


"aku sedih mendengarnya, nona. cintaku serasa ditolak. aku akan menunggu gelasmu sampai kosong nona, lalu akan kutumpahkan cairan pekat yang manis di dalamnya."


"terima kasih, mas. tapi gelasku masih terisi penuh oleh rindu yang kian menggebu."


"aku akan terus menantimu, nona. di persimpangan mimpi. jikalau kau menemukan jalan keluar dari mimpi lamamu itu, datanglah padaku, kubawakan kau segulung tikar, dua gelas minuman, dan dua potong roti. kita akan piknik bersama."

aku tersenyum, pria itu tersenyum lalu bangkit dari tempat duduknya. aku mengikutinya, dan kubiarkan dia tetap merawat lukaku seperti biasanya. aku tau, luka itu akan segera mengering, tapi pasti akan membekas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun