Mohon tunggu...
Nita Harani (Syamsa Din)
Nita Harani (Syamsa Din) Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah Ibtidaiyah

I'm Nothing Without Allah SWT. Guru Madrasah Ibtidaiyah. pengagum senja, penyuka sastra. Love to read, try to write, keep hamasah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pertiwi Jatuh di Mata Santri

27 Januari 2018   10:00 Diperbarui: 27 Januari 2018   10:08 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada waktu satu bulan untuk menunggu pengumuman. Kami, para santri semester akhir, diizinkan pulang. Senang dan kalut bercampur, senang karena akan pulang dan kalut akan berpisah dengan teman -- teman, teman sekamar khususnya

Tinggal melewati satu gang, aku akan tiba di pelataran rumahku. "Ah.." kuhentikan langkah, mataku menangkap cerobong asap yang menyemburkan kepulan hitam di area perkebunan yang tak jauh dari rumahku, kupercepat langkah.

"Qath!, pulang kok nggak bilang -- bilang, kan bapakmu bisa jemput" Mamak langsung menyerangku di mulut pintu.

 "sengaja, mau bikin kejutan" aku cengengesan "mamak baru pulang ngajar" kulirik seragam mamak.

Kutenggak segelas air putih, mamak menghujaniku dengan pertanyaan seputar Imtihan Nihai,

"mak, kok ada cerobong asap di desa kita" kualihkan pembicaraan, mamak menatapku sesaat.

 "ya..cerobong asap pabrik minyak, mbah Kliwon dengan senang hati melepas tanah perkebunannya, pihak perusahaan berani membeli dengan harga tinggi, teman -- temanmu banyak yang berhenti sekolah, memilih kerja di pabrik itu"

"kok bisa?" aku memburu

"gajinya besar Qath" aku ternganga.

 Pintu depan berderit, bapak baru pulang dari sawah. Bapakku, pensiunan purnawirawan  menengah letnan kolonel, senang menghabiskan waktunya di sawah.

"Pulang kok nggak ngabari, kan bapak bisa jemput Qath" terdengar suara bapak dari ruang tamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun