Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semakin Mengenali Siswa dengan Pendekatan Enneagram Model Personality

18 Februari 2024   00:35 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:23 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendorong belajar mandiri: Fasilitasi pengalaman belajar yang memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi topik secara independen. Ini bisa meliputi memberikan proyek penelitian, tugas yang memerlukan penelitian mandiri, atau akses ke sumber daya belajar yang luas. Ini memungkinkan penyelidik untuk mengejar minat dan ketertarikan pribadi mereka dalam konteks pendidikan inklusif.

  • Menggunakan pendekatan berbasis pertanyaan: Gunakan pendekatan pengajaran yang berpusat pada pertanyaan untuk mendorong penyelidik untuk mengeksplorasi topik secara mendalam. Dorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, mencari jawaban sendiri, dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik yang dipelajari.

  • Membuat lingkungan belajar yang inklusif: Ciptakan lingkungan belajar yang menekankan kerja sama, saling berbagi ide, dan dukungan antar sesama. Ini menciptakan suasana di mana penyelidik merasa didukung dan dihargai saat mereka mengeksplorasi minat dan keinginan mereka sendiri dalam lingkungan belajar yang inklusif.

  • Memberikan akses ke sumber daya: Pastikan bahwa penyelidik memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan untuk melakukan penelitian mereka dengan baik. Ini bisa berupa akses ke perpustakaan, internet, atau sumber daya lainnya yang relevan dengan topik yang mereka minati. Dengan memberikan akses ini, kita dapat membantu mereka mengeksplorasi topik secara mendalam dalam konteks pendidikan inklusif.

  • Memberikan umpan balik yang konstruktif: Berikan umpan balik yang konstruktif kepada penyelidik tentang proyek penelitian mereka. Ini tidak hanya membantu mereka meningkatkan keterampilan penelitian mereka, tetapi juga memberikan dorongan positif untuk terus mengeksplorasi minat mereka dalam lingkungan pendidikan inklusif.

  • Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat memanfaatkan ketertarikan penyelidik terhadap pemahaman yang mendalam dalam membantu siswa-siswa dengan berbagai kebutuhan belajar dalam lingkungan pendidikan inklusif. Ini menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan ketertarikan pribadi mereka sambil juga mengembangkan keterampilan penelitian yang mendalam dan komprehensif.

    (Secara khusus sebagai pendidik yang bekerja di lembaga pendidikan Katolik dan yang beriman Katolik, kita dapat menemukan inspirasi dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang mencerminkan trait dalam Enneagram Personality Model, seperti The Investigator (Penyelidik). Salah satu perikop yang relevan adalah Lukas 2:19, di mana kita mendapati Maria, ibu Yesus, yang "menimbang semua perkara itu dalam hatinya." Ayat ini menggambarkan sikap analitis dan reflektif Maria, yang ingin memahami makna dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya secara mendalam. Maria tidak hanya menerima peristiwa-peristiwa tersebut begitu saja, tetapi dia merenungkannya dengan seksama, mencoba memahami implikasinya dalam rencana Allah. Hal ini mencerminkan sifat penyelidik yang ingin memahami dunia secara mendalam dan cenderung menarik diri untuk mengamati dan mempelajari. Dalam konteks pendidikan, para pendidik dapat mengambil contoh dari sikap Maria ini dengan mendorong siswa untuk tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga merenungkannya dengan cermat, mengajak mereka untuk menjadi penyelidik yang kritis dan analitis dalam pemahaman mereka terhadap dunia.)

    The Loyalist (Setia): Bagaimana kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi siswa-siswa setia, sehingga mereka merasa didukung dan termotivasi untuk belajar?

    Tipe kepribadian The Loyalist (Setia) dalam model Enneagram cenderung memiliki kebutuhan yang kuat akan keamanan dan stabilitas. Mereka cenderung menjadi pribadi yang setia, bisa diandalkan, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai yang mereka yakini. Dalam konteks pendidikan inklusif, penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi siswa-siswa setia, sehingga mereka merasa didukung dan termotivasi untuk belajar.

    Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan lebih detail dan komprehensif:

    1. Membangun hubungan yang kuat: Penting untuk membangun hubungan yang kuat antara guru dan siswa, serta antara siswa-siswa di dalam kelas. Ini menciptakan rasa kepercayaan dan keamanan bagi siswa setia, karena mereka merasa didukung dan dihargai oleh komunitas belajar mereka.

    2. Menjaga konsistensi: Siswa setia cenderung merasa nyaman dengan rutinitas dan konsistensi. Oleh karena itu, penting untuk menjaga konsistensi dalam aturan kelas, struktur pembelajaran, dan harapan akademis. Hal ini membantu mereka merasa aman dan dapat memprediksi lingkungan belajar mereka.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      5. 5
      6. 6
      7. 7
      8. 8
      9. 9
      10. 10
      11. 11
      12. 12
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
      Lihat Pendidikan Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun