Mohon tunggu...
P Joko Purwanto
P Joko Purwanto Mohon Tunggu... Guru - Teacher

Becoming added value for individual and institute, deeply having awareness of personal branding, being healthy in learning and growth, internal, external perspective in order to reach my vision in life, and increasingly becoming enthusiastic (passion), empathy, creative, innovative, and highly-motivated.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Semakin Mengenali Siswa dengan Pendekatan Enneagram Model Personality

18 Februari 2024   00:35 Diperbarui: 11 Juli 2024   23:23 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Secara khusus sebagai pendidik yang bekerja di lembaga pendidikan Katolik dan yang beriman Katolik, kita dapat menemukan inspirasi dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang mencerminkan trait dalam Enneagram Personality Model, seperti The Helper (Pembantu). Salah satu perikop yang relevan adalah 1 Yohanes 3:17-18, di mana tertulis, "Jika seseorang yang mempunyai harta dunia melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi menutup pintu hatinya terhadap dia, bagaimanakah kasih Allah dapat tinggal di dalam dia? Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah." Ayat ini menekankan pentingnya belas kasihan dan pelayanan kepada sesama, mirip dengan sifat pembantu dalam Enneagram. Namun, perikop ini juga menekankan pentingnya tindakan nyata yang menyertai belas kasihan, karena pengikut Kristus dipanggil untuk melakukan kasih bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan. Hal ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pembantu untuk tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memperhatikan kebutuhan pribadi mereka sendiri, sebagaimana yang Yesus ajarkan dengan memberikan contoh pelayanan-Nya yang penuh kasih kepada semua orang.)

The Achiever (Pencapai): Bagaimana kita dapat membantu pencapai dalam mengejar kesuksesan pribadi mereka sambil juga mendorong kolaborasi dan pertumbuhan bersama dalam kelas yang inklusif?

Tipe kepribadian The Achiever (Pencapai) dalam model Enneagram adalah individu yang ambisius, berorientasi pada prestasi, dan memiliki dorongan kuat untuk meraih kesuksesan pribadi. Mereka cenderung memiliki standar yang tinggi dan bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Dalam konteks pendidikan inklusif, penting untuk membantu pencapai dalam mengejar kesuksesan pribadi mereka sambil juga mendorong kolaborasi dan pertumbuhan bersama dalam kelas yang inklusif.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan lebih detail dan komprehensif:

  1. Mengakui dan menghargai prestasi individu: Pertama-tama, penting untuk mengakui dan menghargai prestasi individu pencapai. Memberikan pengakuan dan pujian kepada mereka ketika mereka mencapai tujuan mereka dapat memotivasi mereka untuk terus berusaha lebih keras.

  2. Menggunakan tujuan bersama sebagai titik fokus: Sambil mendorong pencapai untuk mengejar tujuan pribadi mereka, penting juga untuk menetapkan tujuan bersama sebagai titik fokus dalam kelas. Ini dapat menciptakan kesempatan untuk kolaborasi dan pertumbuhan bersama, di mana siswa dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar daripada yang dapat mereka capai secara individu.

  3. Menciptakan lingkungan yang mendukung: Pencapai akan lebih mungkin meraih kesuksesan pribadi mereka dan terlibat dalam kolaborasi jika mereka berada dalam lingkungan yang mendukung dan mendorong pertumbuhan. Menciptakan budaya kelas yang inklusif, di mana setiap siswa merasa didukung dan dihargai, dapat menciptakan landasan yang kuat untuk pertumbuhan bersama.

  4. Mendorong pertukaran ide dan pengalaman: Selain bekerja menuju tujuan bersama, penting juga untuk mendorong pertukaran ide dan pengalaman antara siswa-siswa. Ini dapat dilakukan melalui diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau kegiatan belajar yang berbasis masalah. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, siswa dapat belajar satu sama lain dan saling menginspirasi untuk meraih kesuksesan.

  5. Memberikan dukungan dan bimbingan: Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, adalah memberikan dukungan dan bimbingan kepada pencapai dalam mengejar tujuan mereka. Ini dapat meliputi penyediaan umpan balik yang konstruktif, sumber daya tambahan, atau bimbingan individual untuk membantu mereka mengatasi hambatan yang mungkin mereka hadapi dalam perjalanan mereka menuju kesuksesan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, kita dapat membantu pencapai dalam mengejar kesuksesan pribadi mereka sambil juga mendorong kolaborasi dan pertumbuhan bersama dalam kelas yang inklusif. Ini memungkinkan setiap siswa meraih potensi penuh mereka sambil juga mengembangkan keterampilan sosial dan kerjasama yang penting dalam lingkungan yang beragam.

(Secara khusus sebagai pendidik yang bekerja di lembaga pendidikan Katolik dan yang beriman Katolik, kita dapat menemukan inspirasi dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang mencerminkan trait dalam Enneagram Personality Model, seperti The Achiever (Pencapai). Salah satu perikop yang relevan adalah 1 Korintus 9:24, di mana rasul Paulus menulis, "Tahukah kamu, bahwa mereka yang berlomba dalam lomba lari, memang semuanya berlomba, tetapi hanya seorang yang memperoleh hadiah? Berlombalah demikian, supaya kamu memperolehnya." Ayat ini menyoroti semangat persaingan dan keinginan untuk meraih prestasi, yang merupakan ciri khas dari pencapai. Rasul Paulus menggunakan metafora perlombaan untuk menyampaikan pesan bahwa dalam kehidupan Kristiani, kita juga harus berjuang keras dan berkompetisi untuk mencapai tujuan rohani yang tinggi. Hal ini mencerminkan ambisi dan orientasi pada prestasi yang dimiliki oleh pencapai. Namun, Paulus juga menekankan pentingnya bertindak dengan disiplin dan tekun, serta mengutamakan tujuan rohani atas pencapaian pribadi, sesuai dengan ajaran Kristus tentang pentingnya mengikuti kehendak Allah dan mencari Kerajaan-Nya terlebih dahulu.)

The Individualist (Individu): Bagaimana kita dapat memfasilitasi ekspresi unik dan kreativitas individu dalam lingkungan pendidikan yang inklusif, sehingga setiap siswa merasa dihargai dan didukung?

Tipe kepribadian The Individualist (Individu) dalam model Enneagram cenderung menonjol karena keunikan mereka dan memiliki kecenderungan untuk mengekspresikan diri secara autentik. Mereka seringkali sangat kreatif, penuh perasaan, dan memiliki keinginan mendalam untuk menemukan makna dalam kehidupan. Dalam konteks pendidikan inklusif, penting untuk memfasilitasi ekspresi unik dan kreativitas individu dalam lingkungan yang merangkul keberagaman, sehingga setiap siswa merasa dihargai dan didukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun