Steadiness (Keteguhan):
- Saya cenderung bekerja dengan kesabaran dan konsistensi. (1 2 3 4 5)
- Saya merasa nyaman dalam situasi yang tenang dan terorganisir. (1 2 3 4 5)
- Saya suka membantu teman-teman sekelas ketika mereka membutuhkan. (1 2 3 4 5)
- Saya lebih suka berkontribusi secara konsisten dalam kelompok. (1 2 3 4 5)
- Saya merasa nyaman dalam lingkungan belajar yang stabil. (1 2 3 4 5)
- Saya senang bekerja dengan rencana dan jadwal yang terstruktur. (1 2 3 4 5)
- Saya cenderung menghindari konflik dan mencari solusi damai. (1 2 3 4 5)
- Saya suka menjaga keseimbangan dalam kehidupan sekolah. (1 2 3 4 5)
- Saya merasa senang bekerja dengan orang-orang yang dapat diandalkan. (1 2 3 4 5)
- Saya cenderung menjadi pendengar yang baik bagi teman-teman sekelas. (1 2 3 4 5)
Conscientiousness (Kepedulian):
- Saya selalu memperhatikan detail dalam tugas. (1 2 3 4 5)
- Saya berusaha mencapai standar kualitas yang tinggi. (1 2 3 4 5)
- Saya suka merencanakan dengan cermat sebelum memulai proyek. (1 2 3 4 5)
- Saya merasa bertanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaan. (1 2 3 4 5)
- Saya lebih suka bekerja dengan cara yang terorganisir. (1 2 3 4 5)
- Saya cenderung membuat daftar prioritas untuk tugas-tugas saya. (1 2 3 4 5)
- Saya senang menyelesaikan tugas-tugas dengan ketelitian. (1 2 3 4 5)
- Saya selalu mencari cara untuk meningkatkan kinerja saya. (1 2 3 4 5)
- Saya merasa nyaman dengan situasi yang terstruktur. (1 2 3 4 5)
- Saya berpikir bahwa kualitas pekerjaan lebih penting daripada jumlah pekerjaan. (1 2 3 4 5)
Berikan skor untuk setiap pernyataan dengan menggunakan skala Likert, di mana 1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju, 3 = Netral, 4 = Setuju, dan 5 = Sangat Setuju. Gunakan hasil skor untuk merespons dan merenung tentang preferensi gaya kepribadian siswa dalam konteks pendidikan inklusif.
"In the realm of education, Cura Personalis is the art of recognizing and nourishing the unique potential within each student. It is a commitment to fostering an environment where learners not only excel academically but also thrive personally and socially." - Dr. Linda Darling-HammondÂ
Dalam mengejar visi inklusi dan kesetaraan di ruang kelas, perhatian terhadap keberagaman gaya kepribadian siswa menjadi landasan yang tak tergantikan. Artikel ini menyoroti pentingnya guru memperhatikan satu-persatu siswanya berdasarkan DISC Personality sebagai kunci utama untuk merintis perjalanan pendidikan yang lebih efektif dan inklusif.
Dengan memahami bahwa setiap siswa membawa ke dalam kelasnya preferensi dan kecenderungan unik, guru menjadi lebih mampu menyesuaikan pendekatan pengajaran mereka. Ketelitian dalam memperhatikan karakteristik Dominance membuka pintu untuk membimbing pemimpin potensial, sementara kepekaan terhadap gaya Influence menciptakan kelas yang didorong oleh kolaborasi dan semangat positif. Keberhasilan menciptakan lingkungan inklusif juga bergantung pada penerapan strategi yang sesuai untuk siswa dengan gaya Steadiness, yang cenderung menghargai ketenangan dan kestabilan. Pemahaman mendalam terhadap Conscientiousness memungkinkan guru memberikan dukungan yang terfokus pada rinci dan kualitas, merangsang pertumbuhan siswa yang memiliki standar tinggi.
Dengan memperhatikan satu-persatu berdasarkan DISC Personality, guru memberdayakan setiap siswa untuk mencapai potensi penuh mereka, tanpa terkecuali. Pendekatan ini tidak hanya menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, tetapi juga meresapi nilai-nilai inklusi, penghargaan, dan penerimaan di seluruh kelas. Oleh karena itu, menjadi esensial bagi setiap guru untuk memandang setiap siswa sebagai individu yang unik, memberikan perhatian yang mendalam terhadap gaya kepribadian mereka, dan membimbing mereka menuju kesuksesan dengan cara yang paling mendukung.
Dengan mengadopsi pandangan ini, guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran, tetapi juga arsitek pembentukan karakter yang dapat membawa dampak positif jangka panjang dalam perjalanan pendidikan siswa. Dalam menciptakan ruang kelas yang memelihara potensi unik setiap siswa, perhatian satu-persatu berdasarkan DISC Personality menjadi fondasi yang mendukung bagi kesuksesan pendidikan inklusif di masa depan.
Diinspirasikan dari:
The Personality Code Unlock the Secret to Understanding Your Boss, Your Colleagues, Your Friends, and Yourself oleh Travis Bradberry  (2007)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H