Mohon tunggu...
Pin
Pin Mohon Tunggu... -

alter ego

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 2] Kabut Hitam

21 November 2015   08:08 Diperbarui: 22 November 2015   13:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semuanya itu terasa mengusikku. Pelan kubuka mata. Seketika aku terperangkap dalam remang.

Hah? Cahaya lilin? Kamar Mbok Minah?

Seketika aku bangkit. Ranjang itu berderak. Tapi gerakanku tertahan. Sekujur tubuhku terasa nyeri. Sangat nyeri.

“Ah...,” aku mengerang lirih.

Rasa nyeri itu tetap terasa merajam tubuhku. Sebelum sempat turun dari ranjang, dua sosok menghampiriku dalam keremangan.

Nduk Sukma?”

Aku terperangah dalam gelap. Siluet itu menari-nari di mataku. Mbok Minah dan seorang laki-laki. Membuatku termangu.

“Kau sudah bangun?” suara laki-laki itu menyapa telingaku.

Ruangan sedikit lebih terang sekarang. Karena Mbok Minah menambah nyala lilin.

“Luka-lukamu berdarah lagi. Mbok Minah takut kau kenapa-napa. Jadi beliau memanggilku.”

Aku membiarkan diriku terseret hening. Letih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun