Mohon tunggu...
Pin
Pin Mohon Tunggu... -

alter ego

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 2] Kabut Hitam

21 November 2015   08:08 Diperbarui: 22 November 2015   13:35 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih bisa menangkap ucapannya. Menyebut namaku.

“Mbok...,” bisikku.

Aku ketakutan! Darah di sekujur tubuhku! Tanpa nyeri. Tanpa rasa. Hanya dingin yang membekukan. Makin terasa ketika angin malam kembali berhembus. Membuatku menggigil hebat.

Aku berdiri dan seketika Mbok Minah berlari ke dalam rumah. Terseok langkahku ketika menyusulnya. Berharap ia menolongku menghentikan tetesan-tetesan darah yang terus keluar. Menghamburkan aroma anyir di udara.

Buk!

Sebuah pukulan menghantam bahuku begitu aku mencapai pintu.

“Kau titisan setan!”

Buk!

Sebuah lagi pukulan menghantam punggungku. Aku terjatuh. Tapi dengan ekor mataku masih bisa kulihat tangan Mbok Minah memegang sebatang kayu panjang, pengganjal pintu rumahnya.

Buk!

Sebuah pukulan kembali menghantam punggungku. Lalu lagi dan lagi. Diiringi teriakan-teriakan kalap Mbok Minah. Otakku memerintahkan aku untuk berteriak, bergerak, beringsut, menghindar. Tapi tampaknya jalur dari otak ke seluruh syaraf di sekujur tubuhku sudah terputus. Aku hanya mampu terdiam. Membiarkan punggungku jadi sasaran pukulan Mbok Minah. Sakitnya luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun