"Kita udah nyampe nih. Turun yok."Â
Aku menyiapkan mentalku untuk bertemu mama. Sudah tak sabar rasanya.Â
"Yok.... Ini namanya messhall, tempat semua karyawan di sini makan."Â
Aku mengamati tiap sudut ruangan. Bersih, rapi, nyaman. Makanan yang terpajang begitu segar, membuat perut semakin lapar. Banyak poster informasi nilai gizi tertempel di dinding, hampir di setiap sudutnya.Â
"Untuk makanan berat, tim catering yang bantu porsiin. Kamu tinggal tunjuk. Untuk makanan penutup, salad, roti, susu, yang dipajang di depan sini, kamu bebas ambil sendiri." Dodo menjelaskan.Â
Jujur aku tak begitu menyimak apa yang Dodo ucapkan. Mataku sibuk mencari mama yang tak juga kulihat.Â
"Porsi makan kamu memang seperti ini, Ra?" Dodo sepertinya terkejut melihat porsi makanku yang mengimbangi porsi makan kaum adam.Â
"Aku? Kenapa?"Â
"Kamu nggak takut gendut? Biasa kan kaum hawa sibuk dengan berat badan?"Â
"Waktu aku kecil mamaku sibuk bekerja mencari makan untukku, mana mungkin setelah sebesar ini aku menyia-nyiakan perjuang mama di masa lalu."Â
Dodo tertawa mendengar jawabanku.Â