Akhirnya pandemik mengembalikan kebersamaan keluarga kami. Aku yang sejak kecil terbiasa ditinggal mama untuk bekerja diluar kota, akhirnya sekarang punya begitu banyak waktu untuk berbagi apa pun dengan mama. Ternyata benar! Selalu ada hikmah di setiap kejadian.
"Jaman sekarang itu nggak baik sering-sering keluar rumah, apalagi kalo nggak penting." Â Teguran keras mama untuk papa setiap kali papa pulang ke rumah.
"Iya sebentar. Masih capek, Ma." Bantah papa.
"Capek abis ngapain emangnya dari luar?"
Dan masalah itu hampir setiap hari jadi sumber pertengkaran di rumah kami. Dulu rumah kami sepi karena  mama hanya pulang dua sampai tiga minggu saja setiap tiga bulan. Sisanya mama habiskan di lokasi kerjanya.
"Ma, aku kok agak lemes ya hari ini."
"Mama temenin berobat ya, Pa. Kondisi lagi nggak bagus begini, imun nggak boleh dibiarin turun, Pa."
Aku percaya, sekalipun mama sering berjauhan dengan kami, nalurinya sebagai seorang istri dan ibu tak pernah mati. Mama punya intuisi yang kuat.
"Pa, mama temenin swab, yok. Makin cepet ketauan kan makin cepet diobatin."
"Mama kok gitu ngomongnya. Omongan itu doa loh."
"Pa, mama ini uda pernah ngerasain kena covid. Jadi sedikit banyaknya mama pasti tau. Papa nurut aja kenapa?"