Mohon tunggu...
Piccolo
Piccolo Mohon Tunggu... Hoteliers - Orang biasa

Cuma seorang ibu biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Binar Mata Ayah

7 Mei 2020   22:36 Diperbarui: 7 Mei 2020   22:43 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hafa mengambil rantang kecil yang berisi nasi hangat dan ikan asin sambal yang sejak tadi sudah disiapkannya. Dia bergegas ke emperan ruko yang ada di depan gang. Dia tak ingin Arumi menunggu terlalu lama.

"Bu, Hafa datang. Ayo makan, Bu..." Hafa menghampiri seorang wanita tua yang duduk di atas kardus.

"Itu kamu, Nduk?" Perempuan tua itu sudah tidak bisa melihat jelas, apa lagi di malam hari seperti ini. Tapi indra pendengarnya masih bekerja dengan baik.

"Iya, Bu."

Bu, Hafa tidak tahu sampai kapan Hafa bisa mengantar makanan untuk Ibu. Tapi, berjanjilah. Ibu akan tetap baik-baik saja kalau pun Hafa tidak datang ke sini.

Lirih hati Hafa berucap. Hafa memperhatikan perempuan tua itu dengan hati pilu. Sesekali tangannya menghapus air mata di ujung matanya.

"Nduk,, Ibu sudah selesai makan." Perempuan tua itu mengembalikan rantang yang kosong.

"Ini minum Ibu. Hafa sudah buka segelnya." Hafa menyodorkan botol air minum kemasan.

Sepanjang percakapan mereka, tangan perempuan tua itu terus meraba kesana kemari.

"Bu, Hafa harus cepat pulang." Hafa pamit sambil memakaikan sepasang kaos kaki untuk perempuan tua itu.

Hafa mempercepat langkahnya. Arumi sudah menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun