Barang Arumi di kost memang tidak sebanyak barang-barang Hafa. Jelas saja Arumi makan dari pesanan catering yang dia pesan bulanan. Sementara Hafa harus menyiapkan semua sendiri.
Hafa kehilangan cara untuk memberi kabar Ibunya di kampung. Dia bisa membayangkan betapa hancur perasaan Ibunya. Dia sangat merindukan perempuan yang melahirkannya.
"Fa, makan yok,,,Lapar nih. Aku yang traktir malam ini." Ajak Arumi
"Hmmm,,, aku tadi pagi masak ikan asin sambal, Mi. Kalau kamu mau, kita makan di sini aja, ya. Aku masak nasi dulu." Hafa menolak halus. Dia tak ingin menyusahkan temannya.
Arumi menurut. Dia memang sedang ingin menikmati waktu berdua dengan sahabatnya itu. Sampai sedewasa ini Arumi belum pernah makan hanya dengan lauk ikan asin. Tanpa tambahan lauk lain.
"Mi, maaf ya. Aku Cuma punya ini untuk kita makan malam ini."
"Masakanmu enak, Fa. Nanti, ajari aku masak seenak ini, ya." Arumi tersenyum  kearah Hafa.
Obrolan mereka malam itu begitu santai. Tak ada topik berat yang mereka bahas. Tidak juga membahas tentang apa yang baru saja menipa mereka.
"Mi, kamu tunggu sebentar ya. Aku ke depan gang sebentar."
"Aku ikut, Fa."
"Tak perlu. Aku cuma sebentar aja kok. Emang kamu mau naik turun tangga lagi?"