Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Mengetuk

16 Juni 2023   20:31 Diperbarui: 20 Juni 2023   20:10 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari freesoundslibrary.com

"Doni, aku takut."

"Takut?"

"Tentang perasaanmu tadi. Takut persahabatan kita berubah jika aku mengatakan sesuatu untuk menjawabnya."

Wajahnya menghangat. Ada rona bahagia tapi sekaligus juga kebingungan di sana. Sepertinya aku juga mengalami hal yang sama saat ini.

"Makanya tidak usah dijawab dulu. Aku juga mau kita tetap berteman seperti ini, bercerita bebas tentang kehidupan, tentang hari ini dan masa depan, tanpa tendensi apapun."

Dia mengangguk setuju. Lalu seperti baru tersadar, dia buru-buru menarik tangannya sambil tersipu malu.

"Kamu ya, cari kesempatan megang-megang," ucapnya sengit

"Loh, tadi kamu kan yang megang duluan," sahutku tidak kalah sengit. Lalu kami larut kembali dalam tawa.

"Balik, yuk."

"Yuk."

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun