"Kamu gak percaya ya sama aku?"
"Coba lihat handphone kamu, Mas? Biar aku percaya."
Dengan berat hati, Boy pun menyodorkan gawai khusus buat berkomunikasi dengan Marni. Beruntung tadi dia sudah mengubah nama Marni di phonebook.
"Loh, kamu punya dua HP ya, Mas?" nada Diah mulai meninggi.
"Iya, yang ini buat urusan kerjaan kok, Ayang Beb."
Diah meraih gawai Boy dan membuka keterangan panggilan terakhir di sana.
"Tuh kan, aku bilang juga apa!" sindir Boy setelah Diah melihat nama yang tertera di situ. Dia bermaksud mengambil kembali gawainya, tapi Diah serta merta membalikkan badan dan beranjak pergi kembali ke meja makan mereka. Boy pun terpaksa mengekor dengan wajah mulai panik.
Rupanya Diah berjalan sambil menyalin nomor kontak Marni ke HP-nya.
"Awas kamu ya, Mas, kalau sampai bohong," ancam Diah ke Boy lalu melakukan panggilan ke nomor Marni.Â
Mampusss aku! batin Boy.
Tidak butuh lama sebelum Marni menjawab panggilan Diah.