Marni pun menangis kencang dari ujung telepon.
"Huaaa! Mas Boy, kamu bohong lagi, Mas,"
"Ayang beb, Ayang beb, jangan nangis gitu dong. Aku bisa jelasin. Oke, maaf aku sudah bohong sama kamu. Aku memang lagi gak di halte tapi aku-"
"Kita putusss! Huaaaa .....!" lalu percakapan terputus.
Boy menepuk jidatnya keras-keras. Dia lalu menghempaskan punggungnya di sandaran kursi dengan pasrah.
Demikianlah akhir cerita seorang playboy cap tiga kelinci yang tragis. Niat mau dapat dua sekaligus, malah akhirnya tidak dapat dua-duanya.Â
---
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H