Tapi Bayu sudah terlanjur berdiri. Sayangnya, saat melangkah dia tidak terlalu memperhatikan arah kakinya. Kaki kirinya pun terantuk pada kaki kursi milik Satyo yang sedikit terjulur ke belakang. Bayu kehilangan keseimbangan dan bruukk! Jatuh terjerembab dengan sukses. Jepitan makanan terlempar tidak jauh di depannya.
Pekik tertahan Cinta terdengar saat Bayu terjatuh. Satyo dan yang lainnya pun buru-buru membantunya berdiri.
Bayu lalu menyapu debu-debu yang menempel di kaos dan celana jeansnya dengan telapak tangannya sambil menyumpah-nyumpah dalam hati. Semua orang menahan napas sesaat.
"Pak, gak apa-apa, Pak?" tanya Cinta yang tahu-tahu sudah berada di depan Bayu sambil menyodorkan tissue. Â
"Gak apa-apa kok, Cin?" ucapan Bayu tertahan karena tahu-tahu Cinta menggunakan tissue itu untuk mengelap debu yang menempel di pelipisnya. Usapan jemari Cinta yang lembut dan keibuan seketika meluruhkan rasa malu yang tadi membuncah dalam hatinya.
Kawan-kawannya pun spontan langsung ber-cie-cie ria lagi. Cinta refleks melangkah mundur lalu tertunduk tersipu dan buru-buru masuk ke dalam rumah.
Bayu pun akhirnya paham arti mimpi jatuh yang baru-baru dimimpikannya. Literally jatuh, dan ... mungkin kali ini dia harus mengakui kebenaran tafsir mimpi mamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H