Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jatuh, Cinta!

26 Januari 2023   16:44 Diperbarui: 26 Januari 2023   19:43 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari pixabay.com

Oleh karena itu pada hari Kamis sore, Bayu menyelesaikan pekerjaannya lebih awal dan mencari kado apa nanti yang akan diberikan ke putri Cinta.

Sesampai di pusat perbelanjaan, dia pun memutuskan untuk membelikan jaket hoodie dan meminta petugas toko membantu mencari ukuran yang kira-kira sesuai untuk anak usia 9 tahun dengan memperlihatkan foto putri Cinta di layar gawainya.

Setelah membungkus kado tersebut, Bayu langsung beranjak ke lokasi rumah Cinta. Lokasi rumah dikirim oleh Satyo, salah satu kawannya, manajer toko cabang di tempat Cinta bertugas. Satyo mengarahkan Bayu ke lokasi yang memungkinkan untuk parkir mobil, karena jalan di rumah Cinta agak kecil. Lalu dari situ tinggal berjalan kaki beberapa menit.

Waktu sudah menunjukkan jam setengah 8 lewat sedikit, saat Bayu sampai. Jalanan memang tadi cukup macet. Rumah Cinta yang kemudian diketahuinya ternyata sebuah rumah kontrakan, terletak di salah satu sudut kota. Halaman depannya memang hanya pas untuk parkir kendaraan roda dua saja, tapi rupanya halaman belakang cukup luas dan sekeliling rumah dibatasi dengan tembok pembatas. Halaman belakang sudah ramai dengan teman-teman kantor Cinta.

Aroma wangi ikan bakar seketika merebak begitu Bayu masuk ke dalam rumah dan diarahkan oleh Cinta ke halaman belakang.

Bayu menghitung ada 7 orang anak-anak toko termasuk Satyo di situ, di halaman belakang yang disulap oleh Cinta jadi tempat pesta barbekyu kecil-kecilan. Ada pemanggang di sudut halaman dan ada barisan ikan, udang cumi-cumi yang masih mentah dan sudah dibumbui di salah satu wadah. Lampu LED berdaya besar yang dipasang di teras belakang cukup ampuh mengusir gelap di tempat itu.

Di atas teras diletakkan meja yang dikelilingi kursi-kursi plastik. Di atas meja ada rupa-rupa makanan, ikan dan cumi-cumi yang sudah dibakar, sambal dabu-dabu, nasi dan sayuran. Ada yang sedang asyik bersantap, ada juga yang asyik membolak-balik ikan di panggangan.

Semua terlihat asyik mengobrol dan menikmati suasana itu. Perhatian mereka sejenak teralihkan saat Bayu muncul.

"Selamat malam, Pak. Ayuk gabung," sapa Satyo dan yang lainnya dengan hangat.

Bayu mengangguk sambil tersenyum tidak kalah hangat.

"Loh, yang ulang tahun mana, Bu Cinta?" tanya Bayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun