Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ilmu Pelet Makan Tuan

5 Mei 2022   19:47 Diperbarui: 5 Mei 2022   19:49 1798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa detik keduanya seperti saling menunggu, sebelum berpelukan dengan mesra dan kembali saling melabuhkan ciuman. Kali ini lebih panas dan liar. Gelora asmara yang sudah membuncah sekarang benar-benar menguasai jiwa raga mereka berdua.

***

Akhirnya malam yang dingin dan basah berganti pagi yang cerah.

Rara membuka matanya dengan berat. Lalu menyibak selimut tebal yang menutup tubuh setengah telanjangnya. Adam sudah tidak ada di sampingnya.

Sebagian kasur masih terasa basah oleh peluh mereka berdua setelah malam yang panjang dan menggairahkan.

"Adam?" panggilnya sambil mengenakan handuk kimono. Sepi. Di luar kamar Adam juga tidak ada, pun di kamar mandi. Pakaiannya juga sudah tidak nampak di mesin pengering.

Sebuah memo yang ditempel ke pintu kulkas dengan hiasan magnet memberi jawaban.

Hai, aku sudah pulang ya. Maaf, tidak pamit dulu. Gak enak bangunin kamu. Sampai jumpa lagi, Rara Sayang.

Adam.

Rara tersenyum manis. Memorinya kembali memutar beberapa cuplikan peristiwa luar biasa tadi malam ...

Dia masih belum bisa percaya sepenuhnya atas apa yang sudah terjadi. Dia malah mulai merasa "sedikit" berdosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun