Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Apa yang Kamu Pikirkan Ketika Hujan?

11 Februari 2016   20:21 Diperbarui: 11 Februari 2016   23:34 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oalah, mimpi buruk ternyata!

Samar-samar aku bisa melihat jam di atas sana. Jarum pendek jam telah melewati angka dua. Sementara itu, di luar desah hujan masih bisa terdengar. Hujan belum benar-benar pergi malam ini.

Mengapa Helen mendatangiku lewat mimpi?

Aku bergegas meninggalkan sofa di depan TV untuk mengambil segelas air di dapur. Saat melewati kamar yang ditempati Maya, aku membuka gagang pintu untuk melihat keadaan di dalam. Mudah-mudahan dia tertidur pulas tanpa mimpi buruk seperti yang aku alami barusan.

Dengan pencahayaan lampu tidur yang minimalis aku bisa melihat dia tertidur tenang di balik selimut. Syukurlah.

Tapi begitu hendak menutup pintu samar-samar gema suara dari mimpiku terdengar kembali,

“….dia yang membunuhku….,”

Bulu kudukku merinding kembali. Aku lalu menyalakan lampu kamar dan kembali berteriak terkejut.

Dalam posisi tidur, mata Maya membelalak hebat. Nampaklah padaku sekarang, kedua tangannya tersilang di depan lehernya. Sepuluh jarinya melekat begitu rapat mencengkeram leher yang jenjang itu.

Aku berteriak pilu memanggil namanya…. namun nampaknya dia tidak akan pernah bisa menjawabku lagi.

*******

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun