Ketika Tantan masih terbuai dalam lamunan, secara tiba-tiba rekan kerjanya Irwan menepuk pundaknya,
“Woi kenapa kau Tan?”, bisik Irwan
“Hah, kenapa kenapa Wan?!”, jawab Tantan spontan
“Kau kenapa Tan, kok bengong sambil senyum-senyum?!”
“Hah, kapan gue senyum-senyum?”
“Hayo ngaku senyum-senyum kenapa Tan, lagi ngelamun jorok ya!” ejek Irwan.
“Hush ngarang aja kau Wan, gue tadi lagi dzikir Wan! Hahahaha..Ayo kerja-kerja!”
Tantan dan rekannya pun kembali pada aktivitasnya. Walau dalam lubuk hatinya, Tantan merasa ada sedikit ganjalan dan rasa penasaran.
Semenjak hal menakjubkan yang Tantan alami, hidupnya agak sedikit tidak tenang. Dalam benak Tantan, senyum teduh nan lentik tersebut tak hentinya menghilang. Tantan berusaha sekuat hati melupakan senyum itu, tetapi sebesar itu pula senyum tersebut menyerang pikiran dan hatinya. Gelisah.
*****
Kecantikanmu, Mukjizat.