“What?? Aku tidak salah dengar Tan?” jawab Pelangi, kaget.
“Iya aku serius nggie. Aku sedang tidak bercanda. Aku jatuh cinta sama kamu.” tegas Tantan
“Kalau saja aku wanita single, Tan..Aku pasti mau jadi pacar kamu.”jawab Pelangi, diplomatis.
“Kok begitu memangnya kenapa? Aku tidak peduli dengan status kamu nggie. Seandainya pun kamu pernah menikah tiga atau berapa kali pun, aku tetap menerima kamu dengan ikhlas.” Tantan tak bergeming.
“Sebab, aku kasihan terhadapmu Tan. Kamu bisa mendapatkan wanita cantik manapun diluar sana. Mengapa mesti aku, wanita beranak satu?”, ucapnya dengan wajah lemas.
“Aku sudah bilang berkali-kali nggie. Aku tidak perduli dengan statusmu. Lagipula buktinya kamu bisa pacaran dengan si Pribawa.” sanggahnya.
Tiba-tiba pembicaraan terhenti sejenak, suasana hening dan sunyi selama beberapa menit.
“Nggie, kok kamu diam? Kamu menyimpan sesuatu dari aku?”
“Hmmm...,” suara Pelangi terbata-terbata. Pelangi seolah terhenyak dengan perkataan Tantan.
Tantan yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh Pelangi. Dan Tantan siap dengan konsekuensi apapun yang akan keluar dari bibir manisnya.
“Please, nggie. Bicaralah! Apapun itu aku terima asalkan kamu jujur. Kamu tahu kan kalau aku sangat membenci kebohongan.”