Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Money

Ratu yang Tertipu Penjahat

3 April 2012   12:29 Diperbarui: 28 Mei 2019   11:38 13493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

“Enggak neng, Akang lagi menahan kentut nih,” salting AA hingga jawabannya ngelantur. 

“Iiih jorok si Akang mah, jangan di sini atuh kentutnya,” jerit perempuan itu manja sambil cekikikan. 

“Eh bukan mo kentut Neng, Akang salah ngomong tadi, maaf yah. Kok Akang jadi ngomong pengen kentut yah, padahal tadinya Akang mo ngomong, kenapa wajah Eneng teh kok imut” ucap AA sambil gelagapan. 

“Hihihi….bisa ajah nih si Akang… ya sudah atuh, sok dilanjut nyari ikannya,” ucap perempuan itu sambil duduk di atas batu. Tangan kirinya mengelus monyet yang setia bergelantung di pundaknya sambil memandangi AA yang sedang berburu ikan. Hanya butuh waktu lima belas menit saja bagi AA untuk mendapatkan jumlah ikan yang banyak, tak terasa sudah ada 10 ikan yang besar-besar yang dipanahnya hingga membuat kerepotan perempuan itu. 

“Akang, ini ikannya sudah banyak atuh, cukuplah,” teriak perempuan itu meminta AA untuk berhenti mencari ikan. 

“Oh iyah Akang lupa, saking asyiknya nih, ya sudah kita selesaikan acara nyari ikannya yah,” ucap AA sambil beranjak ke darat. 

“Iyah Akang, Eneng udah pegel nih meganginnya.” 

“Aduh maaf Neng, sini Akang pegangin,” ucap AA gesit menghampiri perempuan cantik itu. Dan seperti tadi, tangan halus perempuan itu bersinggungan dengan kulit tangannya. Sekali lagi, hati AA berdebar-debar, tak terasa badannya menggigil kembali. 

“Aeh …itu si Akang badannya gemetaran, sepertinya kedinginan yah Kang, yuk ke rumah Eneng, nanti Eneng buatkan perapian untuk menghangatkan badan Akang sambil kita ngebakar ikan” 

“Ayuk.. ayuk .. Neng,” AA menjawab penuh semangat empat lima. Akhirnya mereka beriringan berjalan melewati jalan setapak. Di tempat yang agak becek, tiba-tiba perempuan itu terpeleset hendak jatuh. Namun dengan sigap AA menangkap tubuh perempuan itu sebelum tubuh itu terjerembab di lumpur.  Ow o wow… berasa jadi pahlawan banget perasaan AA saat itu. Nilai tambah nih. 

“Hati-hati Neng,” ucap AA sambil mendirikan tubuh perempuan itu. Tercium olehnya bau semerbak dari tubuh perempuan itu. Sekali lagih, hatinya kebat-kebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun