“Oh, kalau itu sih karena saya mau ngasih cilok sekalian, Mbak. Yang ini bukan dari Bandung tapi dijamin enak, bener deh,” sahut Pairun seraya menyorongkan sebuah baskom.
Sekar takjub melihat begitu banyak cilok dihadapannya. Dan menerima baskom itu dengan penuh suka cita.
“Oke. Karena ini hari Rabu jadi saya terima ciloknya. Terima kasih ya,” dan Sekar pun berlenggang meninggalkan Pairun yang sekali lagi terbengong-bengong karena pembicaraan tiba-tiba berhenti begitu saja.
Baru beberapa langkah Sekar berhenti dan berbalik, “Oh, satu lagi, kalau kamu masih mau ketemu saya lagi tolong itu berewok dipangkas dan dirapikan, jangan berantakan begitu.”
Dan kembali Pairun dibuat termangu. Bukan hanya karya tulisnya saja yang kena pangkas bahkan berewok pun juga kena. “Ternyata menjadi penulis sungguh tidak mudah,” batinnya.
Jkt 110616