“Tadi Rika,” ujar Gerald seolah tahu apa yang diinginkan sahabatnya. “Dia bilang Aghni baik-baik saja. Besok dia pulang, tenang saja.”
“Dimana dia?”
“Di rumah neneknya.”
Kelegaan merasuki Rando. Raut gelisah yang semenjak beberapa hari ini menaungi wajahnya sirna. Ia sedikit tenang sekarang.
“Mau kemana kamu?” tanya Gerald ketika melihat Rando beranjak meninggalkannya.
Rando menoleh dengan senyuman tipis. “Pulang!” jawabnya singkat dan kembali melangkah meninggalkan rumah Gerald.
***
Rando’s Pov
Akhirnya aku tahu dia dimana. Ya, besok aku bisa bertemu dengannya lagi. Rasanya aku sudah tidak sabar bertemu dengannya. Aku sangat merindukannya. Dia benar-benar membuatku gila selama seminggu ini.
“Kamu habis dari mana, Do? Keluyuran terus!” Tegur seseorang saat aku memasuki rumah. Aku amat kenal dengan suara berat itu. Aku membalikkan badan ke arah sumber suara. Papa duduk di sofa ruang tamu, memasang wajah sangar yang jauh dari kesan ramah. Aku tersenyum tipis padanya.
“Oh, Papa. Tumben jam segini di rumah,” ujarku tak menjawab pertanyaannya.