"Ternak yang tadinya sakit tiba-tiba sembuh. Itu jawaban yang bener."
"Hah...kok bisa gitu, Yah?"
"Iya, emang seperti itu dan sejak saat itulah masyarakat Jepara percaya bahwa tradisi perang obor membawa kesehatan dan keberuntungan, serta sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen, rezeki, keselamatan dan sekaligus untuk melestarikan tradisi nenek moyang mereka."
"Tapi kenapa tradisinya harus seekstrim itu, Yah? kan bahaya. Gilang gak mau lihat, Yah. Nanti diam di rumah kakek aja, Gilang takut."
"Yakin, gak mau ikut nyoba? Kamu udah boleh ikut loh?"
"Emang kalau mau ikut ada syaratnya, Yah?"
"Ada dong, gak sembarangan orang boleh ikut, hanya usia 17 tahun keatas, sehat jasmani dan rohani, selain itu hanya orang yang tidak mudah emosi."
"Kenapa gitu Yah?"
"Nanti kalau udah sampai sana tanya kakek, ya!"
Mobil yang dikendarakan oleh ayahku terus melaju, membelah jalanan yang kadang ramai kadang sepi. Setelah menghabiskan waktu selama enam jam lebih, mobil yang kami tumpangi telah sampai di tempat tujuan.
Jujur, aku sangat lelah karena perjalanan panjang ini, tapi tak membuatku merebahkan tubuhku ditempat ternyaman, alias mana lagi kalo bukan kasur tidur. Naumn, aku justru menghampiri kakekku yang sedang menghidupkan motor, untuk segera menanyai beberapa pertanyaan yang sudah berputar sedari tadi di kepalaku.