4. Pendekatan lintas sektor
Pendekatan terpadu. Isu gizi memerlukan penyelesaian yang terpadu dan berkelanjutan, tidak bisa diselesaikan hanya dengan program makan siang gratis. Ini memerlukan intervensi di berbagai sektor termasuk pendidikan, kesehatan, dan pertanian; kemandirian dan keberlanjutan. Program harus dirancang untuk mendorong kemandirian dan keberlanjutan jangka panjang, tidak hanya memberikan bantuan sementara. Ini termasuk pemberdayaan petani lokal dan peningkatan produksi pangan dalam negeri.
5. Alternatif kebijakan
Investasi di bidang lain. Mempertimbangkan alternatif penggunaan dana yang besar untuk program-program yang mungkin memiliki dampak jangka panjang yang lebih besar, seperti peningkatan kualitas pendidikan, akses kesehatan, dan program-program pengentasan kemiskinan; program gizi terpadu. Mengembangkan program gizi yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan gizi seimbang, termasuk pendidikan gizi untuk masyarakat dan peningkatan akses terhadap makanan bergizi.
Batalkan atau Wujudkan
Membatalkan program makan siang gratis mungkin tidak menjadi solusi terbaik karena tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan anak-anak Indonesia. Namun, untuk mewujudkannya dengan lebih realistis dan efektif, perlu ada penyesuaian dan strategi yang matang.
Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan keberhasilan program ini
1. Redefinisi dan penyesuaian program
Pedoman gizi seimbang. Alih-alih menggunakan konsep "Empat Sehat Lima Sempurna", program ini harus disesuaikan dengan pedoman gizi seimbang yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan. Ini memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka; diversifikasi pangan. Program harus memperhatikan diversifikasi pangan, termasuk pangan lokal yang bergizi tinggi dan sesuai dengan preferensi budaya dan kebiasaan makan di berbagai daerah.
2. Peningkatan produksi pangan lokal
Investasi di sektor pertanian. Investasi besar-besaran dalam sektor pertanian diperlukan untuk meningkatkan produksi pangan lokal. Ini termasuk menyediakan akses ke teknologi pertanian, pelatihan, dan modal untuk petani; infrastruktur dan rantai pasok. Membangun dan memperbaiki infrastruktur pertanian serta rantai pasok untuk memastikan hasil produksi dapat didistribusikan dengan efisien ke seluruh daerah.