3. Pembiayaan dan anggaran
Sumber pendanaan. Memastikan anggaran yang diperlukan dapat dipenuhi. Ini bisa melibatkan kombinasi dari APBN, APBD, dan mungkin juga dana dari sektor swasta atau bantuan internasional; efisiensi pengeluaran. Mengelola anggaran secara efisien untuk menghindari pemborosan dan memastikan setiap rupiah digunakan untuk mencapai tujuan program.
4. Regulasi dan kebijakan
Kebijakan pendukung. Menetapkan kebijakan yang mendukung program ini, termasuk regulasi yang mempermudah distribusi, subsidi untuk petani, dan insentif untuk produksi lokal; keamanan pangan. Menetapkan standar keamanan pangan yang ketat untuk memastikan makanan yang disediakan aman dan bergizi.
5. Kolaborasi antar lembaga
Kemitraan Sstrategis. Membangun kemitraan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah untuk mendukung pelaksanaan program; koordinasi dan komunikasi. Memastikan koordinasi yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam program ini.
6. Monitoring dan evaluasi
Sistem pemantauan. Mengembangkan sistem pemantauan dan evaluasi yang kuat untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai target yang ditetapkan; pelaporan berkala. Membuat laporan berkala untuk menilai kemajuan dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
7. Partisipasi dan sosialisasi
Keterlibatan masyarakat. Melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan program untuk memastikan dukungan dan partisipasi aktif; sosialisasi program. Melakukan sosialisasi yang intensif agar masyarakat memahami manfaat program dan cara berpartisipasi.
8. Keberlanjutan lingkungan