Penerimaan dalam Ajaran.
Dajjal terutama disebutkan dalam hadits dan tradisi keagamaan Islam, sementara AntiChrist adalah subjek yang lebih terintegrasi dalam kitab-kitab Perjanjian Baru di Kekristenan.
Pemahaman Ajaran Akhir Zaman.
Meskipun keduanya memiliki thema akhir zaman, pemahaman rinci tentang peristiwa dan tanda-tanda akhir zaman dapat berbeda antara Islam dan Kekristenan.
Interpretasi dan pemahaman tentang Dajjal dan AntiChrist dapat bervariasi di antara penganut agama masing-masing. Sementara ada persamaan konseptual, perbedaan konteks dan ajaran membuat keduanya unik dalam kerangka kepercayaan mereka.
Dalam rangka Ko-Eksistensialis antar agama di negeri ini, upaya untuk mewujudkannya tentu melibatkan pemahaman dan penghormatan terhadap kepercayaan dan pandangan dunia yang beragam.
Mengenai konsep apokaliptik seperti Dajjal dan AntiChrist, pendekatan filsafat modern dapat membantu menciptakan pemahaman yang lebih luas dan toleran antarumat beragama.
Berikut adalah beberapa konsep filsafat yang dapat berperan dalam meredakan ketegangan terkait konsep apokaliptik tsb.
Relativisme Filsafat.
Pemikiran relativisme dapat membantu merangsang pengakuan bahwa setiap kepercayaan memiliki nilai intrinsik dan bahwa tidak ada satu kebenaran mutlak. Ini dapat menciptakan ruang untuk saling menghormati perbedaan keyakinan.
Pluralisme Agama.