Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dialog Apokaliptik Dajjal dan AntiChrist dalam Masyarakat Multikultural

2 Desember 2023   13:13 Diperbarui: 2 Desember 2023   13:22 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dajjal dan AntiChris dalam sebuah klip art. Foto: cdn.pixabay.com

Membangun ketahanan psikologis untuk menghadapi ketidakpastian dan tantangan.

Menghindari penyebaran informasi palsu atau ketakutan berlebihan.

7. Berkomunitas dan Berkontribusi.

Terlibat dalam komunitas dan kontribusi positif dalam masyarakat.

Membangun solidaritas untuk bersama-sama mengatasi tantangan sosial dan ekonomi.

8. Perspektif Modern dan Ilmiah.

Menyelaraskan keyakinan dengan pemahaman ilmiah dan realitas zaman modern.

Menggabungkan pandangan agama dengan pemahaman kontekstual dan ilmiah.

Pandangan ini dapat bervariasi di antara individu dan komunitas, dan setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda untuk menyikapi narasi apokaliptik. Karenanya tetaplah membuka pikiran, menjalani hidup dengan kebaikan, dan berkontribusi positif dalam masyarakat adalah nilai-nilai yang dapat bersifat universal dalam menghadapi tantangan apa pun di zaman modern.

Sebagaimana diketahui, Dajjal hanya ada dalam hadits nabi. Karena hadits bukanlah wahyu melainkan cerita manusia biasa, maka tentu ada kontroversi dalam permenungan kita disini.

Kita lalu menyentuh perdebatan penting dalam Islam terkait otoritas dan keabsahan hadits. Dalam Islam, ada dua sumber utama hukum dan pedoman kehidupan, yi Al-Quran (kitab suci Islam) dan Hadits (tradisi atau perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun