Adalah benar bahwa istilah "Dajjal" tidak secara spesifik disebutkan dalam Al-Quran. Beberapa pemikir Islam mempertanyakan atau memandang sebagian informasi tentang Dajjal yang ditemukan dalam hadits sebagai tidak kuat atau kurang otentik.
Tapi di sisi lain, hadits adalah catatan tentang perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad dan seringkali menjadi sumber tambahan interpretasi dan penjelasan terhadap ajaran Al-Quran. Tak heran, ada berbagai pendekatan di kalangan umat Islam tentang bagaimana mereka memperlakukan hadits. Ada yang menerima hadits sebagai sumber otoritatif kedua setelah Al-Quran, sementara yang lain mungkin lebih selektif dan mempertimbangkannya secara kritis.
Sebagian ulama dan pemikir Islam telah melakukan kritik terhadap keabsahan atau keandalan beberapa hadits, dan ada disiplin ilmu khusus dalam Islam yang dikenal sebagai ilmu hadits yang berusaha untuk memverifikasi keandalan hadits. Maka dalam praktek, ada hadits yang dapat memberikan wawasan dan informasi tambahan, ada yang berkesadaran bahwa tidak semua hadits dapat dianggap sama kuatnya.
Karenanya adalah penting berdialog dengan pemuka agama atau ilmuwan Islam yang dihormati untuk mendapatkan pandangan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana menghadapi isu-isu seperti ini. Diskusi dan pendekatan yang terbuka terhadap keragaman pendapat dalam Islam adalah bagian dari warisan intelektual dan keagamaan.
Ketika membahas Dajjal dalam konteks multikulturalisme, penting untuk memahami bahwa interpretasi dan keyakinan terkait Dajjal bervariasi di antara berbagai tradisi agama dan budaya. Diskusi ini harus dilakukan dengan penuh penghormatan terhadap perbedaan keyakinan dan pandangan yang mungkin ada.
Ada beberapa poin yang dapat diangkat dalam perbincangan multikulturalisme mengenai Dajjal.
Perspektif Islam.
Dajjal dalam tradisi Islam dihubungkan dengan akhir zaman dan dijelaskan melalui hadits. Penting untuk menghormati keyakinan Muslim dan memberikan ruang untuk diskusi dan pemahaman lebih lanjut.
Perbandingan dengan Konsep Lain.
Menyadari bahwa konsep kejahatan atau tokoh fitnah mungkin ada dalam berbagai kepercayaan dan mitologi. Memahami kesamaan dan perbedaan antara Dajjal dan konsep serupa dalam tradisi lain.
Kajian Akademis.