Orang suci ke-4 : "petani "menko ekonomi" itu orang yang gak becus kerja, masak hanya bisa mengisi 70% kas desa ?!"
Argumentasi penyanggah : "padahal "orang suci ke-4" sama sekali gak menyumbangkan pendapatan dari hasil kerjanya –mengomentari kerjaan orang lain- ke kas desa sedikitpun"
# sampai disini, orang suci ke-1s/d ke-4 (karena kepentingannya masing-masing) mencari2 celah kesalahan si petani "menko ekonomi" dengan cara ...
- Mengesampingkan essensi utama pekerjaan petani yaitu ; menggarap sawah untuk menghasilkan padi,
- Pemecutan kebo + kotoran kebo + lumpur yg menempel di badan petani + sumbangsihhasil panen yg "hanya" 70% kas Desa itu adalah konsekuensi logis dari pekerjaan seorang petani penggarap,
- Jika para orang suci ke-1 s/d ke-4 itu bertukar posisi dengan sipetani, belum tentu mereka dapat menghasilkan panen yang sebaik yang dihasilkan oleh petani itu.
Orang suci ke-5 : "Dasar petani penjahat !! orang kelaparan karena ulahnya sendiri koq diselamatkan !!"
Argumentasi penyanggah :
- "yang berusaha diselamatkan adalah keluarga si biang kerok, yang hak-nya dirampas oleh kepala keluarganya sendiri !!"
- "tugas si petani adalah menyelamatkan setiap warga desa yg terancam keselamatannya akibat krisis pangan, masalah penindakan thd si biang keroka dalah tugas aparat keamanan desa tsb."
- "si petani "menko ekonomi" terpaksa menyelamatkan keluarga si biang kerok karena saat itu sedang terjadi kemarau panjang => krisis pangan, jika kondisi normal gak mungkin keluarga itu disuplai dana kas desa gratisan"