3. Menilai analogi berikut ini.
=> Adalah seorang petani penggarap sepetak sawah milik desa sehingga menghasilkan padi yang disetorkannya ke kas Desa.
=> Dalam menggarap sawahnya, petani itu menggunakan kebo sebagai pembajak sawah,
=> Jam kerja petani itu dari jam 7 pagi hingga jam 3 sore setiap harinya,
=> Setiap panen, petani itu selalu mengisi 70 % kas desa,
=> karena ketokohannya, petani itu diangkat menjadi "menko ekonomi"nya desa tsb
=> Ada salah satu warga desa disitu (petani juga) yg terkenal sebagai "hama desa" / pebuat onar / biang kerok,
=> Jangankan thd Masyarakat, thd keluarganya sendiri si biang kerok ini gak bertanggungjawab,
=> Suatu saat terjadi musim kemarau panjang shg banyak petani yg gagal panen,
=> Di saat petani lain menggunakan cadangan padinya buat bertahan hidup, keluarga si biang kerok ini kelaparan karena si biang kerok gak pernah menabung, alias rajin berjudi dan mabuk2an jika punya hasil panen lebih.
=> Dengan mengedepankan sisi "stabilitas sosial Kemasyarakatan", si petani "menko ekonomi" itu memutuskan kebijakan untuk menggunakan dana kas desabuat menyelamatkan nyawa keluarga si biang kerok dan ..,