Mohon tunggu...
Reza Atjeh
Reza Atjeh Mohon Tunggu... profesional -

Bansa Atjeh

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hakikat Penyelamatan Century

28 Januari 2011   03:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

=> Menyerahkan "penindakan" thd si biang kerok atas kelakuannya selama ini kepada aparat keamanan lingkungan di desa itu.

=> Orang suci adalah orang yg gak pernah melakukan kesalahan sekecil apapun (perfectly clean),

=> Meskipun punya track record dan integritas yg terkenal baek, sipetani "menko ekonomi" itu bukanlah orang suci,

=> beberapa warga lain sejak dulu memang iri akan ketokohan si petani "menko ekonomi" itu,

=> Berikut adalah komentar dari warga lain (golongan "orang suci")yg iri dengan ketokohan petani "menko ekonomi" itu dan argumentasi logis penyanggahnya ;

Orang suci ke-1 : "petani "menko ekonomi" itu orang dzalim, udahlah nyuruh kebo kerja keras, dipecut-pecut pula badan kebo itu !!"

Argumentasi penyanggah : "kalo petani itu punya traktor juga gak mungkin traktor itu iseng dipecut-pecut"

Orang suci ke-2 : "petani "menko ekonomi" itu bawa penyakit dan polusi udara, miara kebo hanya dengan maksud agar si kebo buang kotoran dan mengotori desa ini !!"

Argumentasi penyanggah : "kalo aja ada jenis kebo yg gak pernah buang kotoran seumur hidupnya, mungkin si petani akan membeli kebo itu, sekarang pun dia berusaha agar kotoran si kebo "ditertibkan" koq"

Orang suci ke-3 : "petani "menko ekonomi" itu kembarannya kebo, buktinya ketika seharian membajak sawah, baik badan petani maupun kebo-nya sama2 penuh lumpur sawah"

Argumentasi penyanggah : "hanya beda cara aja, si petani bekerja dengan menggarap sawah (mau gak mau pasti bersentuhan dengan lumpur) sementara "orangsuci ke-3" bekerja dengan cara mengomentari kerjaan orang lain"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun