Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!
Baris pertama mengungkapkan perjalanan si aku yang telah melewati waktu bertahun-tahun untuk menuju ke tempat kekasihnya namun belum membuahkan hasil. Hal tersebut berdampak pada hubungan antara si aku dan kekasih yang akan rusak atau tidak akan bertahan lama terlihat pada baris kedua. Hubungan antara si aku dan kekasih dilambangkan oleh perahu yang rapuh. Belum sempat si aku bertemu dengan kekasihnya (si gadis manis), ajal telah menghampirinya terlihat pada baris ketiga dan keempat. Selain itu, pada bait ini juga sebagai ungkapan kekesalan, kekecewaan, keputusasaan, dan kegagalan si aku karena belum sempat bertemu dengan kekasihnya tapi ajal lebih dulu datang menjemputnya.
Bait kelimaÂ
Manisku jauh di pulau,
Kalau ‘ku mati, dia mati iseng sendiri.
Baris kesatu dan kedua mengungkapkan kekhawatiran si aku terhadap kekasihnya. Hal tersebut karena perjalanan yang ditempuh si aku penuh perjuangan dan menantang maut sehingga apabila si aku mati maka kekasih yang berada di pulau jauh juga akan mati dalam penantiannya terhadap si aku yang sia-sia.
Setelah menganalisis makna tiap bait maka akan ditemukan makna lambang atau kiasan dalam puisi. Kiasan pada puisi  Cintaku Jauh di Pulau adalah kekasih si aku, yaitu si gadis manis yang menjadi keinginan atau cita-cita si aku untuk dicapai atau dimiliki. Akan tetapi, untuk memilikinya harus melalui perjalanan yang penuh perjuangan dan menantang maut dilambangkan ketika si aku mengarungi lautan. Oleh karena itu, si aku tidak dapat mewujudkan keinginannya karena maut lebih dahulu menjemputnya. Puisi ini mengemukakan kisah cinta antara seorang pria dan gadis yang terpisahkan oleh jarak dan waktu. Jarak yang memisahkan berupa perbedaan pulau yang mengharuskan menyeberangi lautan ketika akan bertemu. Sedangkan waktu yang memisahkan mereka sudah bertahun-tahun ditempuh. Segala upaya telah dilakukan untuk bertemu dengan kekasihnya. Namun pada akhirnya mereka tidak dapat bertemu karena ajal lebih dahulu memisahkan mereka. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tema puisi  Cintaku Jauh di Pulau adalah kasih tak sampai, yaitu perasaan cinta seseorang tetapi tidak dapat bersama karena ajal lebih dahulu memisahkan. Puisi  Cintaku Jauh di Pulau awalnya terasa perasaan cinta dan senang. Hal ini tampak pada bait kedua:
Perahu melancar, bulan memancar,
di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.
angin membantu, laut terang, tapi terasa
aku tidak ‘kan sampai padanya