Mohon tunggu...
Pandan Arum
Pandan Arum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester akhir Universitas Sebelas Maret

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka makan seblak di warung pinggir jalan, walapun dianggap celelekan tapi saya juga bisa serius. Ketertarikan saya di bidang sastra membuat saya ingin mempelajarinya lebih lanjut. Berikut adalah beberapa tulisan saya mengenai sastra. Ilmu yang saya pelajari akan saya bagikan dalam bentuk tulisan di sini. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Semiotika Riffaterre dalam Puisi Cintaku Jauh di Pulau Karya Chairil Anwar

3 Juli 2023   08:45 Diperbarui: 3 Juli 2023   08:48 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di air (laut) yang tenang, di angin (yang) mendayu (-dayu),

di perasaan penghabisan segala (sesuatu) melaju (dengan cepat)

Ajal (pun) bertakhta, sambil berkata

“Tujukan perahu (mu) ke pangkuanku saja,”

Bait keempat 

Amboi! Jalan sudah bertahun (-tahun) kutempuh!

Perahu yang (berlayar) bersama „kan (menjadi) merapuh!

Mengapa Ajal (telah) memanggil (ku) dulu Sebelum (aku) sempat berpeluk (-an) dengan cintaku (si gadis manis)?!

Bait kelima

Manisku (yang) jauh di pulau (sana),

kalau ‘ku (nanti) mati, dia (akan) mati iseng sendiri (-an)

  • Pembacaan Hermeneutik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun