Mohon tunggu...
Gendis Pambayun
Gendis Pambayun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perempuan peramai dunia dan pengedukasi kesehatan jiwa

Seorang penyuka makanan pedas, penyuka seni dan budaya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayah mencintaimu, Nda

19 Oktober 2018   08:28 Diperbarui: 19 Oktober 2018   08:55 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bolehkah aku menangis, Yah."

Pecahlah tangis Friska. Ia tidak menyangka suaminya akan memperlakukannya seperti itu. Meninggalkannya tanpa bicara jauh-jauh hari tentang kepergiannya.

Diusapnya kepala sang istri, lalu Barly pun menghela nafas.

"Tenanglah, Cuma 2 minggu Ayah dirumah Ibu, kita akan selalu berkomunikasi lewat hp. Kita bisa vidio call nanti, jika kangen," kata Barly dengan suara yang lembut dan penuh kasih sayang.

Friska tidak sanggup menolak dan membantah kata-kata suaminya. Rasa yang berkecamuk didalam dadanya pun tidak mampu diungkapkannya. Hanya airmatanya yang terus mengalir membasahi pipi. Barly memeluk istrinya erat.

**

Keesokan pagi Barly berangakt ke Semarang. Friska mengantar sampai stasiun. Barly sengaja tidak membawa mobil sendiri, dirumah Ibunya sudah ada kendaraan jika ingin bepergian. Wajah Friska masih terlihat sendu, gejolak kesedihan menggunung dihatinya. Tetapi Ia berusaha sekuatnya untuk tidak mengekspresikannya dihadapan suaminya.

"Ayah hati-hati ya, setelah sampai di ibu kabari aku."

"iyaa.. kamu jaga sehat ya." 

Dikecupnya kening sang istri lalu masuk kedalam stasiun.

Mereka berpisah dipintu peron. Friska lalu meninggalkan stasiun selanjutnya berangkat kekantor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun