Begitu Ustadz Sunardi memberikan waktu, kami pun menyiapkan semua "uba rampe" untuk menyelenggarakan pengajian akbar penggalangan dana dan sekaligus peletakan batu pertama. Menjelang dimulainya pengajian, bahkan hingga selesai menyampaikan sambutan, saya benar-benar masih bingung dan ragu-ragu bagaimana kebutuhan dana dan msterial masjid akan terpenuhi.Â
Namun, begitu Ustadz Sunardi menuju mimbar dan mulai memberikan tausyiah, sungguh saya sangat berbesar hati. Entah kenapa, saya, dan juga segenap panitia, rasanya akan mendapatkan angin surga untuk membereskan urusan renovasi masjid.
Setelah memberikan pengantar singkat yang sangat persuasif, Ustadz Sunardi langsung membuat saya dan panitia melonjak kegirangan. "Alhamdulillah ya Allah, terima kasih Engkau telah mengirimkan ustadz hebat ini untuk melancarkan jalan kami membangun rumah-Mu", seruku dalam hati sambil "mbrambangi".
"Pak Heru, berapa ratus juta dana yang dibutuhkan dan apa saja serta berapa jumlah material yang diperlukan untuk membangun masjid kita ini?" tanya Ustadz Nardi dari mimbar.
Saya segera menyebutkan angka rupiah dan kemudian menyerahkan proposal kepada Ustadz Nardi ke mimbar.
"Baiklah, Pak Heru, gini saja. Mari kita lelang semua material yang diperlukan. Bapak dan Ibu sekalian, kita mulai lelangnya ya", lanjut Ustadz Nardi.
"Kita mulai dari lelang semen. Semen yang dibutuhkan adalah sekian sak. Nah, agar tidak OMDO, saya mulai ya Pak Heru. Saya lelang 50 sak, tolong dicatat ya. Ayo Bapak dan Ibu sekarang giliran panjenengan mau lelang apa dan berapa. Nanti panitia akan mencatatnya", lanjut Ustadz Nardi.
Lewat pengantarnya yang menukik, dengan pendekatannya yang supercerdas, dengan provokasinya yang luar biasa, acara lelang kebutuhan renovasi masjid pun sukses besar. Alhamdulillah.
Sungguh tak terduga, berkat provokasi Ustadz Nardi, jamaah pengajian menjadi sangat bersemangat menyumbang. Yang terprovokasi secara positif bukan hanya jamaah yang mampu secara ekonomi, tetapi juga yang sebenarnya belum begitu berkecukupan.Â
Ladang amal yang dibuka Ustadz Nardi segera bertabur benih. Ada jamaah yang nyumbang semen, batu, pasir, kayu, eternit, paku, dan seterusnya. Pendeknya, saat itu panitia sudah yakin bahwa renovasi masjid pasti akan berjalan lancar. Aamiin.
Alhamdulillah, terima kasih Ustadz Nardi atas segala bantuan yang Ustadz berikan untuk kami dan untuk umat manusia. Berkat bantuan Ustadz Nardi dan segenap jamaah, akhirnya kami benar-benar mewujudkan mimpi memiliki masjid yang layak.Â