Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Kasih Tak Sampai] Perempuan Tanpa Pensil Alis

5 Desember 2020   11:27 Diperbarui: 6 Desember 2020   19:50 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Terima kasih," kataku seraya melihat padanya. Pandangan kami bertemu. Oh, My God, sorot mata pemuda itu! Pastilah apa yang tersimpan di dalam tempurung kepalanya adalah pemikiran-pemikiran yang mengagumkan. Sontak dadaku menjadi berdebar. Seperti apa kira-kira serunya berdiskusi dengannya? Dia benar-benar terlihat smart.

'Hei, Tika, sadarlah! Ini bukan saatnya mengagumi seseorang yang sesuai dengan type-mu! Jangan lewatkan kesempatan emasmu mendulang puisi-puisi yang kau butuhkan saat ini!' Sebuah suara yang sangat kukenali tiba-tiba terdengar, mengingatkan. Itu suara dari dalam kepalaku, bukan dari dalam hatiku.

Aku mengangguk lemah. Anggukan yang kutujukan pada diriku sendiri. Ya, aku memang harus tetap ingat, untuk tujuan apa kedatanganku kemari. Si penyair di hadapanku itu, aku sangat membutuhkannya saat ini. Puisi-puisinya kuinginkan ada di dalam novel yang sedang kukerjakan, hanya itu, tidak lebih.

Malang, 5 Desember 2020

Foto pribadi
Foto pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun