Kombinasi dari ketiga konsep ini memberikan fondasi yang kuat bagi kemajuan sains
dalam tradisi Islam. Para ilmuwan Muslim tidak hanya memiliki dorongan spiritual yang tinggi
dalam menjalankan penelitian mereka, tetapi juga didorong oleh semangat intelektual yang
tinggi untuk terus berusaha mencapai kemajuan baru dalam ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, nilai-nilai agama Islam tidak hanya menjadi pendorong moral, tetapi juga pendorong
intelektual bagi kemajuan sains dalam peradaban Islam.
Contoh nyata dari kontribusi penting dalam sains Islam adalah karya-karya ilmiah Ibnu
Sina (Avicenna) dalam kedokteran dan filsafat, serta karya Al-Khwarizmi dalam matematika
yang memberikan landasan bagi pengembangan aljabar. Pemikiran filosofis dan ilmiah dari
para ilmuwan Muslim seperti Al-Farabi, Al-Biruni, dan Ibnu Khaldun juga memberikan
kontribusi besar dalam memajukan sains dalam tradisi Islam.