terutama pada periode Renaissance dan Pencerahan di Eropa.
Namun, terdapat juga pandangan yang menyatakan bahwa hubungan antara sains dan
agama tidak selalu konflik. Dalam jurnal "Science and Religion: Reconciling the Conflict" oleh
Peter Harrison (2015), dijelaskan bahwa sejarah hubungan antara sains dan agama juga
mencatat adanya kerjasama, saling pengaruh, dan komplementaritas antara keduanya. Banyak
ilmuwan dan pemikir agama yang pada masa lalu melihat sains sebagai cara untuk memahami
lebih dalam keagungan ciptaan Tuhan, sehingga sains dan agama tidak selalu bertentangan,
namun saling melengkapi dalam upaya manusia untuk memahami alam semesta dan makna
kehidupan.
Dari sudut pandang yang lebih kontemporer, jurnal "The Integration of Science and
Religion: A Survey" oleh Elaine Howard Ecklund dan Christopher P. Scheitle (2017) mencatat