Kiran menoleh ke arah kanan. Terowongan alam itu terbuka sedikit di sisi kanannya. Kiran memutuskan untuk keluar dari terowongan melalui celah tersebut. Terang benderang disisi itu. Matahari bersinar dengan cerah.
Kiran melangkah, dan …
Oh.
Bukan daratan rupanya yang ada di situ, tapi juga air yang terbentang.
Kiran mengamati.
Air itu sungguh jernih. Bening dengan pantulan biru kehijauan. Sementara air yang membanjir di dalam terowongan berwarna coklat pekat.
Tak ada pilihan lain.
Kiran terjun ke air bening yang tenang itu.
Dan sesaat setelah dia berada di dalam air, dia merasa sangat gembira.
Tempat itu dangkal, ternyata. Kiran bisa melihat bebatuan dan kerikil di dasarnya. Airnya dingin menyejukkan. Ah, betapa menyenangkannya, pikir Kiran.
Perlahan dia mengarungi air. Bermaksud naik ke daratan di sisi yang berseberangan.