Mohon tunggu...
Padepokan Rumahkayu
Padepokan Rumahkayu Mohon Tunggu... -

Padepokan rumahkayu adalah nama blog yang dikelola oleh dua blogger yang suka bereksperimen dalam menulis, yakni Suka Ngeblog dan Daun Ilalang. 'Darah di Wilwatikta' ditulis bergantian oleh keduanya dengan hanya mengandalkan 'feeling' karena masing- masing hanya tahu garis besar cerita sementara detilnya dibuat sendiri-sendiri. \r\nTulisan- tulisan lain hasil kolaborasi kedua blogger ini juga dapat ditemukan di kompasiana.com/rumahkayu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah di Wilwatikta Eps 14: Bergerak dalam Diam

22 November 2011   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Untunglah, ketika memutuskan meninggalkan pulau dia dilengkapi obat manjur untuk pengobatan. Obat seperti ini sangat diperlukan, terutama jika dia terluka ketika bertarung dengan jagoan tangguh.

Racun sudah berhasil dikeluarkan. Tinggal pemulihan luka.

Pendekar Harimau Hitam menarik nafas panjang. Dia menatap sosok Lima Cakar Maut yang membeku, dan kemudian melompat ke pucuk pohon terdekat.

Malam terasa sangat dingin.

Pendekar Codet dan Mata Naga pasti sudah berhasil mengatasi lawan, pikirnya. Seharusnya Putri Harum Hutan kini dalam perjalanan ke Pondok Harum.

Pendekar Harimau Hitam mendesah.

Sang Surya sudah terbit dan menanyakan hujan…

***

Begitu melihat Putri Harum Hutan menerima pesan rahasia melalui merpati dari Pendekar Padi Emas, Pendekar Harimau Hutan segera bersiaga. Kini sang putri sudah tahu!!

Ketika Putri Harum Hutan menunggang kegelapan dan meninggalkan Trowulan, Pendekar Harimau Hitam segera meninggalkan pasar. Begitu juga Pendekar Codet. Dan Pendekar Mata Naga.

Melalui jalan yang berbeda mereka bertemu di kedai Pawon ManteraKata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun