Untunglah, ketika memutuskan meninggalkan pulau dia dilengkapi obat manjur untuk pengobatan. Obat seperti ini sangat diperlukan, terutama jika dia terluka ketika bertarung dengan jagoan tangguh.
Racun sudah berhasil dikeluarkan. Tinggal pemulihan luka.
Pendekar Harimau Hitam menarik nafas panjang. Dia menatap sosok Lima Cakar Maut yang membeku, dan kemudian melompat ke pucuk pohon terdekat.
Malam terasa sangat dingin.
Pendekar Codet dan Mata Naga pasti sudah berhasil mengatasi lawan, pikirnya. Seharusnya Putri Harum Hutan kini dalam perjalanan ke Pondok Harum.
Pendekar Harimau Hitam mendesah.
Sang Surya sudah terbit dan menanyakan hujan…
***
Begitu melihat Putri Harum Hutan menerima pesan rahasia melalui merpati dari Pendekar Padi Emas, Pendekar Harimau Hutan segera bersiaga. Kini sang putri sudah tahu!!
Ketika Putri Harum Hutan menunggang kegelapan dan meninggalkan Trowulan, Pendekar Harimau Hitam segera meninggalkan pasar. Begitu juga Pendekar Codet. Dan Pendekar Mata Naga.
Melalui jalan yang berbeda mereka bertemu di kedai Pawon ManteraKata.