Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Keanggunan Eorimok Valley Menyambut Musim Gugur di Pulau Jeju

2 Oktober 2024   08:33 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:50 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesejukan jalur oleh rimbunnya pepohonan sejak masuk pintu rimba di Eorimok Trekking Trail langsung membuat saya terpesona. Pohon bernama latin prunus maximowiczii sangat padat di sini. 

Lalu, rerumputan dengan daun mirip daun bambu sangat padat di bagian kiri dan kanan jalur. Kedua tanaman ini adalah bagian dari kurang lebih 400 jenis tanaman yang tumbuh subur dan dilindungi di kawasan Hallasan National Park. 

Mulai dari pintu rimba, hingga ke puncak gunung Halla, semua jenis tanaman diberi nama dalam bentuk plakat-plakat yang tak mudah rusak. Demikian pula jenis-jenis burung dan binatang yang hidup dalam kawasan ini. Informasinya tersedia di sepanjang jalur. Khusus jenis burung, terdapat 19 spesies yang hidup tenteram di balik rimbunnya hutan Hallasan National Park.

Informasi seputar jenis-jenis reptil yang hidup di sepanjang jalur awal pendakian di Eorimok Trekking Trail tersedia dalam bentuk plakat yang terlindung dengan sangat baik oleh kaca tebal. Di jalur ini terdapat jenis ular berbisa sehingga pendaki dilarang keluar dari jalur trekking. 

Peringatan untuk berhati-hati terhadap ular berbisa. (Sumber: Dokumentasi Pribadi).
Peringatan untuk berhati-hati terhadap ular berbisa. (Sumber: Dokumentasi Pribadi).

Pedoman untuk jalur pendaki berupa jalur trekking yang telah disiapkan dengan sangat rapi berupa papan, balok dan bebatuan dilengkapi dengan tali pembatas sekaligus pengaman. Di samping kiri jalur, terpasang pagar baja setinggi kurang lebih 50 meter yang akan menuntun pendaki untuk tidak keluar dari jalur trekking. 

Nomor telepon darurat juga tersedia di sepanjang jalur dalam setiap radiu 100 meter. Jadi, keselamatan pendaki dan kelestarian alam di sepanjang jalur sangat diperhatikan oleh Korean National Park Service dan UNESCO World Heritage Hallasan National Park.

Di jalur Eorimok Trekking Trail ini, salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi adalah Eorimok Valley. Lokasinya sekitar 300 meter dari pintu rimba. 

Eorimok Valley adalah sebuah sungai besar tak berair yang menjadi spot pertama nan indah di jalur Eorimok trekking trail, penuh bebatuan dengan satu jembatan merah melengkung di atasnya. Jembatan inilah yang sering dijadikan instagramable spot photo oleh pendaki. Jembatan ini menjadi satu-satunya penghubung antara Eorimok Valley, Sajebidongsan, Mansedongsan, Witse Oreum shelter.

Pemandangan menakjubkan akan tersaji di sini di pertengahan musim gugur hingga turunnya salju di bulan November. 

Ketika saya berada di Eorimok Valley, dedaunan sudah mulai menguning. Setiap saat dedaunan mulai berjatuhan diterpa angin. Kali ini sungai masih mengering tanpa air karena baru saja musim panas berakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun