Kesejukan jalur oleh rimbunnya pepohonan sejak masuk pintu rimba di Eorimok Trekking Trail langsung membuat saya terpesona. Pohon bernama latin prunus maximowiczii sangat padat di sini.Â
Lalu, rerumputan dengan daun mirip daun bambu sangat padat di bagian kiri dan kanan jalur. Kedua tanaman ini adalah bagian dari kurang lebih 400 jenis tanaman yang tumbuh subur dan dilindungi di kawasan Hallasan National Park.Â
Mulai dari pintu rimba, hingga ke puncak gunung Halla, semua jenis tanaman diberi nama dalam bentuk plakat-plakat yang tak mudah rusak. Demikian pula jenis-jenis burung dan binatang yang hidup dalam kawasan ini. Informasinya tersedia di sepanjang jalur. Khusus jenis burung, terdapat 19 spesies yang hidup tenteram di balik rimbunnya hutan Hallasan National Park.
Informasi seputar jenis-jenis reptil yang hidup di sepanjang jalur awal pendakian di Eorimok Trekking Trail tersedia dalam bentuk plakat yang terlindung dengan sangat baik oleh kaca tebal. Di jalur ini terdapat jenis ular berbisa sehingga pendaki dilarang keluar dari jalur trekking.Â
Pedoman untuk jalur pendaki berupa jalur trekking yang telah disiapkan dengan sangat rapi berupa papan, balok dan bebatuan dilengkapi dengan tali pembatas sekaligus pengaman. Di samping kiri jalur, terpasang pagar baja setinggi kurang lebih 50 meter yang akan menuntun pendaki untuk tidak keluar dari jalur trekking.Â
Nomor telepon darurat juga tersedia di sepanjang jalur dalam setiap radiu 100 meter. Jadi, keselamatan pendaki dan kelestarian alam di sepanjang jalur sangat diperhatikan oleh Korean National Park Service dan UNESCO World Heritage Hallasan National Park.
Di jalur Eorimok Trekking Trail ini, salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi adalah Eorimok Valley. Lokasinya sekitar 300 meter dari pintu rimba.Â
Eorimok Valley adalah sebuah sungai besar tak berair yang menjadi spot pertama nan indah di jalur Eorimok trekking trail, penuh bebatuan dengan satu jembatan merah melengkung di atasnya. Jembatan inilah yang sering dijadikan instagramable spot photo oleh pendaki. Jembatan ini menjadi satu-satunya penghubung antara Eorimok Valley, Sajebidongsan, Mansedongsan, Witse Oreum shelter.
Pemandangan menakjubkan akan tersaji di sini di pertengahan musim gugur hingga turunnya salju di bulan November.Â
Ketika saya berada di Eorimok Valley, dedaunan sudah mulai menguning. Setiap saat dedaunan mulai berjatuhan diterpa angin. Kali ini sungai masih mengering tanpa air karena baru saja musim panas berakhir.