Khusus air minum, tersedia dua titik pengambilan air minum yang langsung siap minum di jalur Eorimok Trekking Trail.Â
Kemudian, pengoperasian drone sangat dilarang. Memotret binatang dan tanaman yang terancam punah.Â
Untuk sampah, tidak ada tulisan larangan, tetapi kesadaran tinggi warga Pulau Jeju akan sampah, kebersihan dan kelestarian lingkungan pada akhirnya membuat semua pendaki/pengunjung tak pernah meninggalkan sampah.
Tidak diizinkan camping, minum minuman beralkohol dan menyalakan api mulai dari parkiran hingga ke puncak. Inilah alasannya sehingga, pendakian hanya dibuka sampai jam 11 siang dengan maksud pendaki bisa langsung turun sebelum ditutup pada pukul 17:00 (5 sore).
Kesejukan jalur oleh rimbunnya pepohonan sejak masuk pintu rimba di Eorimok Trekking Trail langsung membuat saya terpesona. Pohon bernama latin prunus maximowiczii sangat padat di sini.Â
Lalu, rerumputan dengan daun mirip daun bambu sangat padat di bagian kiri dan kanan jalur. Kedua tanaman ini adalah bagian dari kurang lebih 400 jenis tanaman yang tumbuh subur dan dilindungi di kawasan Hallasan National Park.Â
Mulai dari pintu rimba, hingga ke puncak gunung Halla, semua jenis tanaman diberi nama dalam bentuk plakat-plakat yang tak mudah rusak. Demikian pula jenis-jenis burung dan binatang yang hidup dalam kawasan ini.Â
Informasinya tersedia di sepanjang jalur. Khusus jenis burung, terdapat 19 spesies yang hidup tenteram di balik rimbunnya hutan Hallasan National Park.