Dalam dunia transfer pricing:
- Harga Transfer sebagai Tanda: Harga transfer yang ditetapkan oleh perusahaan dapat dilihat sebagai tanda yang mencerminkan atau seharusnya mencerminkan nilai pasar yang wajar dari barang atau jasa yang ditransaksikan.
- Distorsi Realitas: Namun, seringkali harga transfer ini mengubah dan mendistorsi realitas dengan menetapkan harga yang berbeda dari nilai pasar untuk tujuan tertentu seperti pengurangan pajak.
- Ilusi Harga Wajar: Harga transfer menciptakan ilusi bahwa transaksi dilakukan dengan harga yang adil dan sesuai dengan pasar, padahal sebenarnya harga tersebut telah dimanipulasi.
- Realitas Baru: Akhirnya, harga transfer ini menjadi realitas baru yang diakui dalam dokumen dan perjanjian internal perusahaan serta laporan keuangan, meskipun mungkin jauh dari realitas pasar yang sebenarnya.
Contoh:
Perusahaan A di negara dengan pajak tinggi menjual produk ke anak perusahaan B di negara dengan pajak rendah. Harga transfer yang ditetapkan lebih rendah daripada harga pasar untuk mengalihkan laba ke negara dengan pajak rendah.
Harga transfer ini menjadi simulakra, sebuah representasi yang menggantikan realitas harga pasar dan menciptakan ilusi bahwa transaksi dilakukan dengan harga yang adil dan wajar.
Simulasi dan Ilusi dalam Transfer Pricing
Baudrillard menunjukkan bahwa dalam era simulasi, batas antara realitas dan representasi menjadi kabur. Dalam transfer pricing, harga yang ditetapkan dalam transaksi antar perusahaan terkait adalah hasil simulasi, yang menggantikan harga pasar yang sebenarnya. Ini menciptakan ilusi harga yang adil dan sesuai dengan prinsip arm's length, padahal sebenarnya bisa jadi harga tersebut telah dimanipulasi untuk tujuan penghindaran pajak.
Kekuasaan dan Pengetahuan Michel Foucault