Dalam praktiknya, kombinasi dari beberapa faktor ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk mendapatkan hasil fermentasi tempe yang optimal dari segi rasa, aroma, tekstur, dan kualitas nutrisinya.
METODE PENELITIAN
Alat Dan Bahan Yang Digunakan
Alat:
- Wadah Fermentasi
- Pengukur Suhu
- Pengukur Kelembaban
- Penyaring
- Pengukur pH
Bahan:
- Biji Kedelai
- Inokulum Kapang
- Air
- Garam
- Daun Pisang atau Daun Daun Singkong
- Peralatan Penyajian
Prosedur Percobaan
- Persiapan bahan: Biji kedelai direndam dalam air selama beberapa jam untuk menghilangkan kotoran dan mengaktifkan proses perkecambahan.
- Pencacahan kedelai: Biji kedelai yang telah direndam kemudian dicacah menjadi potongan kecil-kecil agar lebih mudah difermentasi.
- Pemasakan: Potongan kedelai direbus dalam air mendidih hingga empuk.
- Pengeringan: Setelah direbus, kedelai dikeringkan dan didinginkan agar suhunya tepat untuk didekap dengan inokulum cendawan Rhizopus sp.
- Inokulasi: Kedelai yang sudah dingin ditaburi dengan inokulum cendawan Rhizopus sp. yang telah dikembangbiakkan secara khusus.
- Inkubasi: Kedelai yang telah diolesi inokulum dibiarkan dalam wadah tertutup selama 24-48 jam untuk fermentasi.
- Penyimpanan: Setelah mencapai tingkat fermentasi yang diinginkan, tempe siap dipanen dan disimpan dalam lemari pendingin untuk menjaga keawetannya.
- Â
- Â
- SKEMA PEMBUATAN TEMPE
Â
 HASIL DAN PEMBAHASAN
Â
Berikut adalah beberapa hasil pengamatan dari proses fermentasi tempe dan manfaatnya bagi kesehatan:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!