Mohon tunggu...
Oky Nugraha Putra
Oky Nugraha Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Seorang manusia yang terus belajar, belajar, belajar pada siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Jatinangor dan di Dipati Ukur

29 Oktober 2017   06:49 Diperbarui: 29 Oktober 2017   07:13 996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

A side of me you didn't know

A Reason for all that i do

And The Reason is you

Iwan sangat menikmati sekali lagu yang dibawakan oleh dua orang pengamen tersebut. Satu pengamen memetik gitar sedang kawannya yang satu lagi menggesek biola dengan mantapnya, mereka berdua nampak menjiwai lagu yang mereka bawakan tersebut. Sangat merdu dan seakan-akan merubah suasana di dalam bus Damri yang terjebak macet di kawasan Jalan Moh. Toha itu, melankolik. 

Pengamen. Ya, pengamen. Kelompok musisi jalanan ini sering Iwan jumpai ketika dia bepergian menggunakan bus. Baik ke Bandung seperti sekarang maupun saat akan pulang ke kampung halamannya. Pekerjaan mereka sangat sederhana berbekal keterampilan bermain beberapa jenis alat musik terutama gitar yang mudah dibawa kemana-mana. Iwan sendiri tak terlalu mahir bermain alat musik yang cara memainkannya dipetik tersebut. Sederhana namun seringkali bermakna. Ketika Iwan membayangkan tentang beberapa pengamen yang pernah dijumpainya di dalam bus, satu dari dua orang pengamen di dalam Bus Damri itu menyodorkan tangannya yang menggenggam kantong bekas permen pada Iwan.

"Sumbangannya A ?",

"O iya ini",

"Hatur nuhun A",

"Sami-sami".

Iwan memberikan uang receh yang dimilikinya. Rp.1000,00 dalam bentuk koin dia masukan ke dalam kantong bekas permen tersebut. Memang tak seberapa kalau dipiki-pikir. Tapi bagi mereka, yang bergelut mencari sesuap nasi di jalanan seperti para pengamen ini jumlah uang berapapun sangat berharga. Kerasnya persaingan hidup, terbatasnya kesempatan, mahalnya pendidikan, merupakan sedikit penyebab yang membuat mereka belum bisa mendapatkan hidup yang layak. Terkadang, lagu-lagu yang dibawakan mereka pun sangat menyindir pemerintah. Mulai dari kasus korupsi pejabat, pertentangan berbagai partai politik, kenaikan BBM, hingga mahalnya sembako, merupakan sedikit kasus negara yang mereka soroti.

"Toha, Toha, habis". Kernet bus Damri memberitahukan kepada para penumpang bahwa sebentar lagi bus Damri akan melewati Jalan Moh. Toha. Setelah itu, kedua pengamen tadi pun turun dari Bus Damri dan mengucapkan terima kasih pada supir dan kernet bus Damri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun