Mohon tunggu...
Oktavia Purnama Dewi
Oktavia Purnama Dewi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Its Me

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kulacino Anindita

21 September 2022   13:45 Diperbarui: 21 September 2022   13:51 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Februari ketika itu...

Beberapa remaja mulai mamadati kafe Anin. Mulai di sudut ruangan hingga bangku yang di luar. Anin memang pandai menawarkan keceriaan pengunjungnya, meski terkadang yang datang hanya sekadar singgah tanpa tujuan.

            Jika kita  merasa dunia lebih banyak menawarkan kesedihan mungkin kita lupa Dia selalu memberi sepaket ; senang, sedih, masalah dan solusi.

Yaaah, kafe Anin salah satu solusinya.

Terkadang ada yang harus dituntaskan hari ini, seperti dendam temu setelah beberapa waktu menjarakkan kaki.

Begitu juga Dara...

            "Kenapa murung, Kak Dara ..." tanya Anin menatap wajah sendu Dara.

Dara hanya menggeleng.

            "Mau aku buatin frappucino , Kak...?, menu baru loh"

Dara masih bungkam. Tangannya mengepal seperti menyimpan segudang emosi. Matanya menahan kepungan air yang hampir tumpah. Bibirnya bergetar...

            "Ada apa, Kak?" tangan Anin menyentuh jemari Dara. Dara menatap wajah teduh Anin kemudian memeluknya. Tangisnya tumpah seketika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun